Hadiah tas mewah
Najib membantah bertanggung jawab atas skandal dana pemerintah 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Ia mengaku ratusan tas mewah dan uang tunai jutaan dolar yang disita dari rumahnya adalah hadiah pernikahan dan dana sumbangan kampanye.
Dalam wawancara pertamanya dengan Reuters setelah menerima ke kalahan dalam pemilihan umum pada Mei lalu, Najib menyatakan dirinya tak bersalah. Dia mengatakan, dewan 1MDB yang bermasalah karena telah melakukan penggelapan uang jutaan dolar darinya.
“Saya tidak mendapat manfaat dari 1MDB, karena saya percaya bahwa 1MDB diciptakan untuk melakukan sesuatu yang baik untuk negara. Jika saya tahu akan ada penyalahgunaan dana, jika itu sepengetahuan saya, saya akan bertindak,” kata Najib.
Skandal penyelewengan dana miliaran dolar milik 1MDB mulai mencuat pada 2015. Sejak kemunculannya kasus ini telah menyeret nama Najib. Ia diduga menikmati aliran dana 1MDB untuk kepentingan pribadinya. Salah satunya adalah aliran dana sebesar 10,6 juta dolar AS dari SRC International, yakni unit perusahaan 1MDB.
Dana tersebut dilaporkan masuk ke rekening Najib pada akhir 2015. Pencucian uang kemudian dilakukan di seluruh dunia. Dana itu diduga digunakan untuk mendanai penyewaan kapal pesiar, pembelian lukisan Picasso dan sejumlah properti, serta pembuatan film.
Ketika masih berkuasa, Najib telah dibebaskan dari semua tuduhan. Namun, setelah pemerintahan baru terpilih di bawah kepemimpinan Mahathir Mohamad, skandal 1MDB dijadikan prioritas utama untuk diselidiki. “Saya tidak suka berpesta di kapal pesiar, saya juga belum pernah melihat lukisan itu sama sekali,” kata dia, mengacu pada lukisan karya Picasso.