BOGOR | MAGNETINDONESIA.CO – Debat calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor putaran kedua di salah satu hotel di Kecamatan Bogor Barat, Kamis (21/6/2018) malam, kelar dilaksanakan. Namun sikap moderator yang keseringan menyebut ‘tuntaskan’ bertendensi ketidaknetralan lantaran merupakan jargon salah satu pasangan calon.
“Kami sangat menyayangkan moderator yang selalu menyebut kata tuntaskan. Itu kan jelas-jelas jargon milik salah satu pasangan calon,” kata ketua tim pemenangan Acmad Ru’yat-Zaenul Mutaqin, Atang Trisnanto, Kamis (21/7/2018) seusai kegiatan debat.
Mestinya, lanjut dia, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor mengingatkan bahkan menegur moderator yang keseringan menyebut jargon salah satu pasangan calon tersebut. Sehingga tidak berulang yang tentunya akan menjadi preseden buruk karena terkesan tidak netral.
“Kami akan konsultasi dengan tim hukum untuk melayangkan surat keberatan kepada KPU Kota Bogor terkait dengan penyebutan istilah-istilah yang kelihatan cenderung berpihak kepada salah satu paslon,” kata dia.
Mendekati masa pencoblosan pada 27 Juni nanti, kata Atang, masyarakat tentunya bisa melihat siapa pemimpin yang memiliki kematangan emosional, memiliki kemampuan kolaboratif, dan tenang dalam melihat situasi serta masalah.
“Terpenting tidak one man show, sehingga pemimpin ke depan itu bukan hanya wali kota saja tapi juga wakil wali kota. Kami akan menguatkan pengamanan dan patroli menjelang hari H. Ini karena kami melihat ada rencana atau peluang adanya black campaign dan potensi money politics yang cukup tinggi,” tandasnya.