Dibekali Materi Kewirausahaan, Kembangkan Budi Daya Jamur Tiram
CIANJUR | MAGNETINDONESIA.CO – AIDAH Susilawati sibuk memetik jamur tiram yang sudah siap panen. Tangan mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Arab Saudi itu sudah cukup cakap mengemas jamur tiram yang dipetiknya ke dalam kantong plastik.
Ya, itu sekelumit aktivitas sehari-hari Aidah bersama mantan buruh migran lainnya. Pascaselesainya bekerja di sejumlah negara di Timur Tengah, mereka tak lantas hidup konsumtif. Tapi mereka berupaya memberdayakan diri agar bisa kembali meraup pundi rupiah.
Aidah merupakan Ketua Annahil, kelompok pemberdayaan mantan buruh migran di Kampung Sukamaju RT 04/03, Desa Cikondang, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur.
“Alhamdulillah budi daya jamur tiram ini sudah berjalan hampir tiga tahun. Para pengelolanya ya kami-kami ini, mantan buruh migran,” kata Aidah, Minggu (24/6/2018).
Berdirinya Kelompok Annahil itu bermula dari permintaan Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Kabupaten Cianjur sekitar 2016 lalu. Saat ini mereka diminta merekrut korban perdagangan orang (human trafficking). Bukan tanpa alasan para korban perdagangan orang dan mantan TKI itu direkrut. Mereka diberikan pembinaan untuk mengembangkan kewirausahaan.
“Setelah mendapatkan materi kewirausahaan, khususnya cara membudidayakan jamur tiram, kami langsung diberikan modal mengelolanya,” sebut Aidah.
Saat itu Kelompok Annahil beranggotakan 10 orang. Lambat-laun usaha budi daya jamur mereka terus berkembang. Bahkan di Kecamatan Bojongpicung sudah terbentuk tiga kelompok budi daya jamur yaitu di Desa Cibodas, Desa Bojongpicung, dan Desa Cikondang.
“Ini tak terlepas upaya pembinaan terhadap para mantan buruh migran di tingkat desa hingga kecamatan,” tandasnya.