CIANJUR | MAGNETINDONESIA.CO – Kasus pelecehan dan kekerasan seksual terhadap anak di Kabupaten Cianjur cenderung turun. Hingga semester I tahun ini, jumlah laporan yang diterima Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Cianjur sekitar 20.
“Sudah sekitar 20 laporan yang masuk. Pada puasa dan setelah Lebaran tidak ada laporan yang masuk,” kata Kepala Bidang Advokasi P2TP2A Kabupaten Cianjur, Lidia Umar Indiani, Jumat (6/7/2018).
Cenderung turunnya angka kasus pelecehan dan kekerasan terhadap anak satu di antaranya karena peran orangtua yang mulai mengawasi aktivitas anak mereka. Pun gencarnya sosialisasi yang dilakukan P2TP2A membuat orangtua mulai melek.
“Mereka selalu siaga menjaga anaknya,’ jelas Lidia.
Lidia mengaku terus mengingatkan orangtua agar selalu waspada terhadap potensi terjadinya ancaman aksi pelecehan atau kekerasan seksual terhadap anak.
“Tindakan pelecahan seksual tidak hanya terjadi di lingkungan rumah atau tempat yang jauh dari keramaian, tapi di tempat atau pusat keramaian dapat terjadi, sehingga orangtua harus waspada,” tandasnya.
Kontributor:Â Â M Najib
Editor:Â Eddy Surya Wijaya