SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – H (48), warga Kampung Panagan RT 05/09, Desa Cibunarjaya, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, ditemukan tewas tergantung di rumahnya, Minggu (19/8/2018), sekitar pukul 12.35 WIB.
Diduga motif di balik aksi nekat ayah beranak satu ini karena depresi akibat sakit kanker paru-paru yang dideritanya hampir 17 tahun. Dugaan itu diperkuat dengan keterangan pihak keluarga yang menyebut H sudah berobat beberapa kali di RSUD Sekarwangi Cibadak maupun di RSHS Bandung.
Berdasarkan informasi, kali pertama jasad H ditemukan anaknya. Saat itu korban menyuruh anaknya salat Zuhur. Menuruti perintah ayahnya, anak H pun bergegas melaksanakannya. Saat pergi ke kamar untuk salat, anaknya masih melihat korban berada di ruang keluarga. Di saat salat, anaknya tak mendengar suara ayahnya dengan ciri khas bernapas terengah-engah akibat penyakit yang dideritanya.
Usai salat, anaknya langsung bergegas ke ruang keluarga. Di sana ia tak mendapati ayahnya. Ia pun mencari ayahnya ke tempat lain. Ternyata ayahnya ditemukan tergantung di lubang angin dengan leher terikat tali tambang warna hijau.
“Kami yang mendengar teriakan minta tolong langsung mendatangi rumah keluarga itu,” kata Ketua RT setempat, Ujang Suherli.
Dibantu sejumlah tetangga, Ujang menurunkan jasad H yang tergantung. Ia pun segera melaporkan ke Polsek Nagrak.
“Tadinya disarankan polisi dibawa ke rumah sakit. Tapi keluarga menolak dengan alasan tidak ada tindak kekerasan. Keluarga juga sudah ikhlas,” jelasnya.
Reporter:Â Agus Kris
Editor:Â Eddy Surya Wijaya