CIANJUR | MAGNETINDONESIA.CO – Nasib Iman Safaat (30), pekerja migran Indonesia asal Kampung Cibaros, Desa Sukaresmi, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, terkatung-katung di tempat kerjanya di Al-Ahsa, Arab Saudi. Iman yang jari tangannya nyaris putus ketika mengalami kecelakaan kerja, belum kunjung dipulangkan ke kampung halamannya. Padahal, surat permintaan sudah beberapa kali dilayangkan.
“Sudah hampir dua bulan saya tak bekerja karena tangan terjepit mesin roti saat bekerja,” kata Iman saat dihubungi Magnet Indonesia Online melalui sambungan telepon internasional, Minggu (19/8/2018)
Iman berangkat ke Arab Saudi pada akhir 2016 lalu. Ia bekerja melalui PT Dasa Graha Utama beralamat di Jakarta dengan dukumen lengkap. Namun prosedur resmi juga ternyata tak menjamin proses pemulangan ketika terjadi kecelakaan. Bahkan sampai sekarang belum ada tanggung jawab dari perusahaan sebagai pihak pertama yang memfasilitasi keberangkatan.
Ironisnya, kondisi Iman yang sekarang tinggal di mess perusahaan tak terurus. Luka pada tangannya jadi membusuk. Ia sudah tak bisa lagi berobat karena ditolak rumah sakit akibat tak ada jaminan dari pihak perusahaan tempatnya bekerja.
“Untuk makan sehari-hari saja minta ke teman di mess,” jelasnya.
Ia menaruh harapan besar adanya campur tangan pemerintah Indonesia membantu proses pemulangan ke kampung halamannya. Ia ingin segera berkumpul bersama keluarga dan mengobati lukanya.
“Saya sendirian di sini. Tak ada saudara. Saya mohon bantuan pemerintah Indonesia membantu pemulangan,” ujarnya penuh harap.