CIANJUR | MAGNETINDONESIA.CO – Sejumlah pembudi daya ikan jaring apung di kawasan Jangari, Kabupaten Cianjur, kesulitan pekerjaan setelah kolam milik mereka digusur. Hingga kini nasib para pembudi daya ikan terombang-ambing.
“Semua pembudi daya japung belum siap membuka usaha lain. Mereka terbentur permodalan dan masih mempunyai utang,” ujar Ketua Kompepar Pesona Wisata Jangari, Hendrawan, kepada Magnet Indonesia Online, Selasa (14/8/2018).
Ironis dirasakan para pembudi daya ikan lantaran mereka sudah puluhan tahun menggeluti pekerjaan di kawasan Jangari. Dari sekitar 30 ribu petak jaring yang berada di wilayah Cianjur, sekarang hanya tersisa sekitar 5 ribu petak lagi setelah dieksekusi.
“Mereka tak punya pekerjaan lain,” ucapnya.
Kondisi sekarang kontradiktif dengan menurunnya produksi ikan. Karena itu, lanjut dia, para pembudi daya ikan meminta kebijakan menambah kembali kuota jaring apung di kawasan Jangari.
“Iya, kami minta penambahan kuota yang sekarang 5 ribu jadi 10 ribu petak,” tukasnya.
Waduk Cirata yang banyak terdapat kolam jaring apung berada di tiga wilayah yakni Kabupaten Cianjur, Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Bandung Barat. Masing-masing wilayah hanya diberi kuota 5 ribu petak kolam jaring apung.
Reporter:Â M Najib
Editor:Â Bondan Prakoso