SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Jumlah temuan kasus HIV/AIDS di Kabupaten Sukabumi sudah mengkhawatirkan. Hingga September tahun ini, jumlahnya mencapai 730 orang dengan penderitanya didominasi kalangan remaja usai 15 tahun hingga ibu rumah tangga.
“Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Sukabumi saat ini sangat mengkhawatirkan,” kata Sekretaris KPA Kabupaten Sukabumi, Asep Suherman, di sela-sela acara tabligh akbar di Masjid Agung Palabuhanratu, Senin (29/10/2018).
Sejauh ini, kata Asep, KPA kerap melakukan penyuluhan dan imbauan kepada masyarakat. Mereka diharapkan menjauhi seks bebas, harus bersikap saling setia dengan pasangan suami/istri, rutin melakukan cek kesehatan, serta menghindari penggunaan narkoba.
“Upaya yang kami lakukan tak pernah berhenti dengan berbagai cara,” jelasnya.
Menurut Asep, penyakit ini bisa menular melalui kontak cairan tubuh seperti darah dan sperma akibat perilaku seks bebas maupun penggunaan jarum suntik secara bersamaan. HIV/AIDS tidak mudah menular melalui air liur, keringat, sentuhan, ciuman, gigitan nyamuk, maupun bekas toilet.
“Hanya saja, penyakit seperti ini banyak ditakuti orang-orang di sekelilinginya,” ungkapnya.
Penyakit ini memang sangat berbahaya karena tak hanya mengancam nyawa penderita itu sendiri tapi juga orang lain dari potensi penularan yang besar.
“Sampai saat ini belum ada obat ataupun vaksin untuk mencegah dan menyembuhkan infeksi HIV/AIDS,” ujarnya.
KPA rutin memberikan obat antiretroviral. Tujuannya untuk mengendalikan infeksi HIV/AIDS. Obat tersebut akan membantu menekan aktivitas virus dalam tubuh.