SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Elemen masyarakat Kota Sukabumi menolak lesbi, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Aksi penolakan itu dilakukan dengan pembubuhan tanda tangan di Lapang Merdeka, Minggu (21/10/2018).
Sebelum tiba di Lapang Merdeka, mereka melalukan longmarch dari Pendopo Sukabumi menyusuri sejumlah ruas jalan protokol. Hasil pembubuhan tanda tangan dalam spanduk itu nantinya akan diserahkan ke Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi.
Ketua Salima Kota Sukabumi, Rinrin Pribadi, mengatakan aksi tersebut mengajak masyarakat Sukabumi membuka mata dengan maraknya LGBT sekarang. Dari aksi itu diharapkan ke depan bisa menyelematkan generasi muda.
“Jangan sampai virus LGBT ini menular ke generasi muda kita selanjutnya,” kata Rinrin kepada wartawan.
Penggagas kegiatan, Dani Ramdani, mengaku saat ini perilaku LGBT sudah cukup meresahkan. Bahkan tak sedikit di antara mereka terang-terangan.
Dalam aksi itu juga komunitas di Kota Sukabumi meminta agar Kementerian Komfinfo menutup akun-akun media sosial yang mengarah kepada LGBT.
“Akunnya harus ditutup,” tandas Dani.
Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, menyebutkan bedasarkan data 2017, jumlah perilaku LGBT di Kota Sukabumi mencapai 1.018 orang. Ia menegaskan, krisis moral perilaku seksual menyimpang ini sudah diambang batas kewajaran.
“Pemkot Sukabumi punya klinik penyembuhan bagi LGBT. Karena itu, kami sering mengajak mereka yang memiliki perilaku seksual menyimpang supaya kembali normal dengan cara metode terapis,” jelasnya.
Reporter:Â Â Rani Febriani/Iqbal Salim
Editor:Â Â Bondan Prakoso