CIANJUR | MAGNETINDONESIA.CO – Nelayan tradisional di pesisir pantai selatan Cianjur masih dilanda musim paceklik ikan. Kondisi tersebut diduga dampak cuaca yang tak menentu.
“Biasanya kami menangkap ikan layur. Tapi sekarang mah sudah sangat jarang sekali. Cukup sulit menangkap ikan saat sekarang mah,” kata Zaenal (33), nelayan di Pantai Jayanti, Desa Cidamar, Kecamatan Cidaun, Selasa (30/10/2018).
Sejak tiga hari terakhir angin berhembus kencang. Para nelayan tradisional di pesisir Pantai Jayanti banyak yang memilih tak melaut ke tengah.
“Anginnya cukup kencang. Banyak nelayan yang melaut hanya beberapa mil saja dari bibir pantai. Nggak sampai ke tengah,” ucapnya.
Jumlah nelayan di Pantai Jayanti mencapai sekitar 2.090 orang. Mereka terdiri dari nelayan laut tetap sebanyak 281 orang, nelayan musiman laut sebanyak 238 orang, nelayan pinggir tetap sebanyak 631 orang, nelayan pinggir musiman sebanyak 717 orang, nelayan anco tetap 149 orang, nelayan anco musiman sebanyak 23 orang, nelayan jodang sebanyak 27 orang, dan jumlah pelaku perikanan sebanyak 74 orang.
“Sebenarnya sudah cukup lama juga sih kami di sini dilanda paceklik,” ujarnya.
Zaenal mengaku saat ini hanya mencari ikan ala kadarnya. Itupun hasilnya bukan untuk dijual, tapi dikonsumsi bersama keluarganya.
“Tanggung, hasilnya sedikit. Jadi ikannya buat keluarga saja,” tandasnya.
Reporter:Â Â Yana Suryana
Editor:Â Â Eddy Surya Wijaya