SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Pernyataan Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, berbuntut panjang. Pernyataan orang nomor satu di Kabupaten Sukabumi yang menyebut aksi demo ujung-ujungnya proyek menyinggung perasaaan para aktivitis pergerakan mahasiswa tergabung dalam sejumlah organ taktis seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Asal Sukabumi (PB Himasi), dan Solidaritas Mahasiswa Sukabumi (Somasi).
Mereka pun berunjuk rasa ke Gedung Pendopo di Jalan Ahmad Yani Kota Sukabumi, Senin (22/10/2018). Para mahasiswa pun akhirnya meminta bupati mundur dari jabatannya karena dinilai mereka telah menghina semangat kebebasan berpendapat di muka umum.
“Aksi ini untuk menyikapi penyataan bupati Sukabumi yang dimuat di salah satu media lokal. Ia menyebut demo-demo ini kan ujung-ujungnya proyek. Hal ini, tentunya telah menodai dan melemahkan para aktivis dan mahasiswa. Dengan statmen tersebut akan muncul stigma negatif dari masyarakat,” kata koordinator aksi, Ripal Rinaldi.
Mahasiswa menuding bupati telah membuat persepsi negatif terhadap mahasiswa. Bupati juga telah dengan sengaja menghina kebebasan berpendapat yang dilindungi undang-undang serta menebar fitnah.
“Kami akan langsung melaporkan secara hukum ke polisi soal pernyataan bupati
Sukabumi,” tegasnya.
Reporter: Diana Novita Hidayat
Editor: Hafiz Nurachman