<strong>SUKABUMI</strong> | <strong>MAGNETINDONESIA.CO</strong> - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat di Kabupaten Sukabumi, terutama di Dusun Cimapag, Kampung Garehong, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, terhadap potensi longsor susulan. Imbauan itu menyusul prediksi masih tingginya intensitas curah hujan di wilayah terluas kedua se-Jawa dan Bali itu. "Kondisi saat ini curah hujan masih cukup tinggi. Kondisi ini ditambah dengan angin kencang sehingga memicu potensi longsor serta pohon tumbang," ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam kunjungan kerjanya mendampingi Kepala BNPB Letjen Doni Monardo ke lokasi longsor di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Jumat (11/1/2019) sore. PVMBG, kata dia, telah memetakan wilayah rentan longsor. Sementara BMKG bertugas memberikan peringatan dini terkait informasi curah hujan dan cuaca ekstrem kepada BPBD setempat. Pemerintah daerah diharapkan lebih tanggap dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bencana di wilayahnya. "Wilayah Cisolok merupakan zona menengah dan tinggi pergerakan tanah. Kondisi itu terdapat dalam peta. Di daerah ini akan terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal," jelasnya. Dia juga mengingatkan agar wilayah-wilayah yang terpetakan rawan longsor tak dijadikan masyarakat sebagai permukiman. "Relokasi menjadi pilihan tepat bagi warga Dusun Cimapag agar kejadian longsor tak terulang kembali," tegasnya. Pada Senin (31/12/2018), tanah longsor di Kampung Garehong, Dusun Cimapag RT 05/04, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi menimbun 29 rumah. Sebanyak 33 orang tertimbun. Sebanyak 32 orang di antaranya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan 1 orang masih tertimbun. Sementara itu sebanyak 64 selamat dan 3 orang mengalami cedera.<!--nextpage--> <strong>Kontributor</strong>: <a href="http://magnetindonesia.co">Indra Sopyan/Asdut</a> <strong>Editor</strong>: <a href="http://magnetindonesia.co">Eddy Surya Wijaya</a>