Warga Jampangtengah ‘Dihantui’ Polusi dari Pabrik Pengolahan Kapur

PABRIK kapur di Kecamatan Jampangtengah mengeluarkan polusi udara yang mengganggu pernapasan warga. Foto: Istimewa

SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Keberadaan pabrik pengolahan kapur di tiga desa di Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, memicu polusi udara. Pasalnya, setiap hari masyarakat harus menghirup kepulan asap pekat dari pabrik yang memproduksi kapur.

“Yang paling bahaya itu asapnya terisap masyarakat. Apalagi bahan bakar dalam mengolah kapur itu menggunakan ban bekas,” ujar Mansyur warga Kampung Babakan, Desa/Kecamatan Jampangtengah, kepada magnetindonesi.co, Kamis (24/1/2019).

Satu di antara bukti dampak polusinya, kata dia, tak sedikit warga yang mengalami gangguan saluran pernapasan dan paru-paru.

“Tentunya bisa mengancam kesehatan warga. Ini dibiarkan berlarut-larut,” kata dia.

Kualitas udara di Desa Padabeunghar, Sindangresmi dan Bojongtipar pun disinyalir menurun. Di permukiman penduduk, dampak polusi dari pabrik kapur tersebut menghasilkan kabut asap yang baunya cukup menyengat hidung.

BACA JUGA   Brak! Mobil Pikap Tabrak Pohon, Sopir dan Penumpang Terluka

“Saya berharap Pemkab Sukabumi melalui instansi terkait untuk segera mengambil sampel agar bisa membuktikan pencemaranya sudah sangat mengkhawatirkan,” tambah Yudi Wahyudi, warga Kampung/Desa Padabenghar.

Berdasarkan data yang dihimpun di lapangan, di Desa Padabeunghar terdapat sekitar 27 pabrik pengolahan kapur yang semuanya menghasilkan gas dan zat polutan. Pabrik-pabrik tersebut menggunakan garam curah plus ban bekas dan residu dari zat-zat yang dapat membangkitkan polusi udara. Tidak ada satu pun kekuatan aparat yang dapat mencegah kegiatan para pemilik pabrik kapur tersebut.

Kontributor:   Rudi S
Editor:   Sulaeman

Add New Playlist