Petani di Desa Loji Resah, Tanggul Irigasi Andalan Pengairan Sawah Jebol

SEJUMLAH anggota kelompok tani dan aparatur Desa Loji, Kecamatan Simpenan, bergotong royong memperbaiki Tanggul Leuwi Borong yang jebol, Minggu (3/2/2019). Magnet Indonesia/Indra Sopyan

SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Sekitar 150 hektare lahan sawah di Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi terancam tak mendapatkan suplai air. Penyebabnya, Tanggul Leuwi Borong di Sungai Cidadap jebol akibat tak kuat menahan beban debit air di batas kewajaran karena tingginya intensitas curah hujan.

“Air dari saluran Sungai Cidadap ini jadi andalan bagi lahan sawah petani. Sekarang tanggulnya jebol sehingga lahan sawah terancam tak terairi,” kata Kaur Kesra Desa Loji, Anang Suryana, kepada magnetindonesia.co, di sela-sela kerja bakti memperbaiki tanggul Leuwi Borong, Minggu (3/2/2019).

Lahan sawah yang terancam itu milik empat kelompok tani. Saat ini pengurus dan anggota empat kelompok tani itu dibantu aparatur desa setempat bergotong-royong memperbaiki tanggul sebagai antisipasi terjadinya ancaman kekeringan.

BACA JUGA   Satreskrim Polres Sukabumi Kota Ringkus 2 Pelaku Pembacokan dan Pengeroyokan

Anang mengaku perbaikan tanggul ini merupakan inisiatif kelompok tani dan warga sekitar yang memiliki lahan persawahan. Aparatur desa sudah berkoordinasi dengan BP3K Simpenan untuk mengantisipasi tanggul yang jebol ini.

“Alhamdulillah, sebelum bantuan perbaikan dari pemerintah turun, sementara ini kita perbaiki secara gotong royong dengan anggota kelompok tani,” ungkap Anang.

Ketua Kelompok Tani Cilangkap, Yunus (50), menambahkan lahan persawahan yang mengandalkan pengairan dari Tanggul Leuwi Borong tersebut milik Kelompok Tani Bojong Mukti, Pajangan, Tegal Lega, dan Cilangkap. Dia berharap pemerintah bisa memperbaiki tanggul secara permanen.

“Aliran air dari Sungai Cidadap ini jadi andalan kami untuk mengairi lahan sawah,” tandasnya.

Add New Playlist