Satu Bulan, BLUD RSUD Palabuhanratu Rawat 169 Pasien DBD

IGD BLUD RSUD Palabuhanratu sejak Januari-Februari menerima sebanyak 169 pasien penderita DDB. Magnet Indonesia

SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Sebanyak 169 pasien terjangkit demam berdarah dengue (DBD) dirawat di BLUD RSUD Palabuhanratu. Jumlah tersebut terdata selama Januari hingga Februari 2019.

“Dari data rekam medik, hingga hari ini terdapat 169 pasien terjangkit DBD. Mereka berasal dari wilayah I Palabuhanratu,” kata Humas BLUD RSUD Palabuhanratu, Billy Agustian, kepada magnetindonesia.co, Jumat (22/2/2019).

Sebagian pasien ada yang masih dirawat. Sebagian lagi ada yang sudah pulang.

“Semua pasien bisa ditangani di RSUD Palabuhanratu. Tidak ada yang dirujuk ke rumah sakit lain,” tutur Billy.

Pasien DBD tak hanya anak-anak, tapi juga orang dewasa. Dari pemeriksaan, mereka ada yang positif dan masih berstatus suspect (terduga).

BACA JUGA   LSM Gapura Hadiahi APH di Kabupaten Sukabumi Obat Penangkal Masuk Angin

“Termasuk ada peningkatan hematokrit dan trombosit menurun. Pasien bisa diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik. Perawatannya paling 2-3 hari,” ungkap Kepala Seksi Pelayanan Medis, Penunjang Medis, dan Logistik BLUD RSUD Palabuhanratu, dr Whisnu Budi Haryanto.

Kriteria penderita DBD, lanjut Whisnu, di antaranya pasien mengalami panas tinggi mendadak selama 2-7 hari. Terjadi manifestasi pendarahan, pembesaran hati, dan syok.

Whisnu mengingatkan jika ada keluarga yang tiba-tiba mengalami panas tinggi mendadak, terdapat tanda tanda pendarahan misal bercak kemerahan di kulit atau mimisan, pendarahan gusi, muntah darah, dan lain sebagainya sebaiknya segera menghubungi dokter atau puskesmas/rumah sakit terdekat.

“Kalau anak lemas, gelisah, banyak berkeringat dingin, aktivitas berkurang, dan cenderung mengantuk itu salah satu gejala DBD akibat serangan nyamuk Aedes Aegypti,” jelasnya.

BACA JUGA   65 Perawat di Kabupaten Sukabumi Diduga Terkonfirmasi Positif Covid-19

Add New Playlist