<strong>SUKABUMI</strong> | <strong>MAGNETINDONESIA.CO</strong> - Bencana terus menerus terjadi memasuki awal 2019 di Kabupaten Sukabumi. Bencana paling banyak terjadi selama Februari. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, selama Februari terjadi 47 kali bencana. Rinciannya, gempa sebanyak 5 kejadian, longsor 23 kejadian, kebakaran 7 kejadian, banjir 1 kejadian, pergerakan tanah 3 kejadian, dan puting beliung 8 kejadian. "Bencana itu berdampak terhadap 17 kepala keluarga (KK) atau 18 jiwa. Sedangkan 188 KK atau 228 jiwa mengungsi," terang Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Sukabumi, Asep Suherman, kepada <a href="http://www.magnetindonesia.co">magnetindonesia.co</a>, Rabu (13/3/2019). Puluhan kali bencana selama Februari juga berdampak terhadap 123 unit bangunan rumah. Sebanyak 18 rumah rusak berat, 42 rusak sedang, 63 rusak ringan, dan 26 terancam. "Kami sudah melakukan pengecekan ke lapangan. Sebagian warga yang terkena bencana sudah kita berikan bantuan," ungkap Asep. Dalam kondisi cuaca ekstrem saat ini, BPBD Kabupaten Sukabumi sudah melakukan penanggulangan dan pencegahan di daerah rawan potensi bencana. "Bencana di wilayah Kabupaten Sukabumi paling mendominasi yakni longsor. Karena itu, warga yang berada di perbukitan tetap harus mewaspadai terjadinya longsor dan pergerakan tanah pada musim penghujan ini," jelasnya. Bencana alam secara sporadis yang terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Sukabumi mengalami kerugian material cukup besar. Hal itu karena bangunan rumah banyak yang rusak. "Tim Pusdalops PB BPBD saat berada di lokasi bencana sudah bekerja ekstra melakukan penanganan dan penanggulangan. Bencana tidak bisa kita hindari karena sudah menjadi hukum alam, tapi waspada dan antispasi perlu dilakukan supaya tidak menimbulkan korban jiwa," tandasnya.<!--nextpage--> <strong>Reporter</strong>: <a href="http://www.magnetindonesia.co">Giri Trisna Martin</a> <strong>Editor</strong>: <a href="http://www.magnetindonesia.co">Bondan Prakoso</a>