<strong>CIANJUR</strong> | <strong>MAGNETINDONESIA.CO</strong> - Dina Wahdina Anwar (47), Ketua KPPS di TPS 01, Desa Bunijaya, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, akhirnya meninggal dunia di RSUD Sayang, Cianjur, Minggu (28/4/2019). Warga Kampung Pasirpari RT 02/06, Desa Bunijaya itu sempat mengalami koma hampir 10 hari usai melaksanakan tugas sebagai penyelenggara Pemilu. "Adik ipar saya meninggal tadi pukul 13.00 WIB di RSUD Sayang Cianjur. Saat ini jenazah akan dipulangkan ke rumah duka," ujar Ekos, kakak ipar almarhumah, kepada wartawan. Mewakili keluarga besar amarhumah, Ekos berharap agar sistem Pemilu ke depan harus diubah. Harusnya Pemilu jangan dilakukan secara serentak karena cukup menguras tenaga dan pikiran bagi para petugas penyelenggara. "Perhatian dari Pemkab Cianjur sangat kami hargai. Tapi nyawa tidak bisa tergantikan dengan apapun," tegasnya. Diberitakan sebelumnya, hampir 10 hari pascapencoblosan, almarhumah menderita koma. Almarhumah dibawa ke RSUD Sayang Cianjur. "Kejadiannya sehari setelah pencoblosan," terang Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Pagelaran, Ardian. Istri Edi Nuryadi (47) itu awalnya mengeluh sakit kepala setelah hari H pencoblosan usai. Setelah itu, Dina tak sadarkan diri. Kecemasan keluarga dan semua anggota KPPS semakin membuncah lantaran di media massa banyak dilaporkan petugas KPPS yang meninggal dunia dan sakit diduga akibat kelelahan. Dari hasil pernikahan dengan Edi Nuryadi, Dina dikaruniai dua orang anak di antaranya Taufik Nurhidayat (21) dan Nur Assyani (15).<!--nextpage--> <strong>Kontributor</strong>: <a href="http://www.magnetindonesia.co">Ruslan Ependi</a> <strong>Editor</strong>: <a href="http://www.magnetindonesia.co">Sulaeman</a>