Main Flying Fox Bayarnya Baca Surat Pendek Alquran dan Doa, Seperti Apa Keseruannya?

WAHANA permainan flying fox jadi sarana ngabuburit kalangan anak-anak dan remaja di Kampung Ciodeng, Desa Wanajaya, Kecamatan Cisolok, selama Ramadan. Foto: Magnet Indonesia/Endi Nasrulah

SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Pemuda Kampung Ciodeng, Desa Wanajaya, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, dan Komunitas Paguris membuat wahana flying fox. Permainan itu jadi sarana ngabuburit kalangan anak-anak dan remaja di Kampung Ciodeng selama Ramadan.

Tak perlu membayar alias gratis. Namun setiap anak-anak dan remaja yang ingin menikmati wahana permainan tersebut diharuskan bisa membaca surat pendek Alquran ataupun doa-doa beraktivitas.

“Bayarnya bukan dengan uang tapi hapalan surat pendek Alquran atau doa-doa yang biasa dibaca sebelum beraktivitas,” kata Sutha Paqih (41), Ketua Komunitas Paguris, pengelola flying fox, Minggu (26/5/2019).

Hadirnya wahana flying fox itu tak terlepas keinginan memberikan hiburan bagi kalangan anak-anak dan remaja di kampung itu. Konsepnya dipadukan dengan para pemuda yang tergabung dalam karang taruna.

BACA JUGA   Pemkab Sukabumi Akan Manfaatkan Teknologi Masaro untuk Atasi Masalah Persampahan

“Saat Ramadan, kegiatan ini jadi semacam ngabuburit,” ujarnya.

Terdapat sekitar 60 anak-anak dan remaja yang ikut ngabuburit bermain flying fox sepanjang lebih kurang 100 meter.

“Ini jadi hiburan untuk anak-anak di sini,” ucap dia.

Renif (25), tokoh pemuda Kampung Ciodeng, mengaku kehadiran permainan flying fox disambut antusias. Rencananya kegiatan itu digelar selama 4 hari.

“Banyak yang tidak kebagian karena dibuka hanya pukul 15.00 WIB sampai 17.30 WIB,” jelasnya.

Hapalan surat pendek Alquran dan doa sehari-hari sebagai pembayaran, kata Renif, lebih kepada memacu semangat anak-anak mempelajari dan mengamalkan kandungan Alquran.

“Jadi ada nilai edukasi dan hiburannya,” tandasnya.

Add New Playlist