CIANJUR | MAGNETINDINESIA.CO – Sejumlah elemen masyarakat menilai Pemkab Cianjur belum maksimal dalam penyaluran bantuan bagi masyarakat miskin. Utamanya dalam konteks pendataan penerima manfaat lantaran di lapangan masih ditemukan tak tepat sasaran.
“Selain itu, terdapat beberapa dugaan pungutan liar, baik saat pendataan maupun pascapenerimaan bantuan. Dugaan pungli ini dilakukan oknum tertentu. Ini perlu dibenahi,” kata Koordinator Cianjur Aktivis Independen (CAI), Farid Sandi, Rabu (12/6/2019).
Kondisi itu memunculkan terjadinya kecemburuan dari masyarakat miskin yang tidak menerima bantuan. Pasalnya, masyarakat yang mendapat bantuan terkadang strata sosialnya berada di atas mereka.
“Ini harus jadi catatan bagi pemerintah daerah,” tuturnya.
Aktivis senior dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Cianjur (YLBH-C), Khohar Ependi, menyatakan masih adanya beberapa orang tidak menerima bantuan hadir dalam pendataan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa Kertamukti Kecamatan Haurwangi. Penyalurannya dilakukan Rabu (12/6/2019).
“Mayoritas yang hadir memang di sini, memang layak menerima. Namun masih beberapa orang yang seharusnya tidak menerima kartu BPNT,” ungkap Khohar.
Warga sempat mempertanyakan langsung kondisi itu kepada kepala desa. Kepala desa mengaku akan berupa melakukan validasi ulang dan lanjutan data penerima bantuan.
“Mudah-mudahan semakin lebih baik dalam berbagai hal,” ungkapnya.
Kontributor: Ruslan Ependi
Editor: Eddy Surya Wịaya