SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Nelayan di sejumlah pesisir pantai selatan Sukabumi sedang semringah menyusul hasil tangkapan ikan lisong melimpah. Namun para nelayan belum menyebut kondisi tersebut panen.
Wakil Sekretaris DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Sukabumi, Nandang Heriyadie, menyebutkan wilayah yang sedang banyak hasil tangkapan ikan lisong berada di Palabuhanratu, Cisolok, Cipatuguran, Ciwaru, dan Ujunggenteng. Di Palabuhanratu, Cisolok, dan Cipatuguran, hasil tangkapan ikan lisong bisa mencapai 50 ton per hari.
“Di tiga TPI yang laporannya kami terima, hasil tangkapan ikan lisong mencapai 50 ton per hari. Ini sudah berlangsung dua hari,” kata Nandang kepada magnetindonesia.co, Jumat (28/6/2019).
Cukup melimpahnya ikan lisong berdampak terhadap harga. Pada Kamis (27/6/2019), harganya kisaran Rp10 ribu per kg. Hari ini sudah turun di kisaran Rp7 ribu-Rp8 ribu per kg.
“Tapi harga segitu masih stabil sih,” tuturnya.
Sayangnya, kata dia, di TPI belum terdapat tempat penyimpanan ikan (cold storage). Sehingga para nelayan memaksakan ikan harus terjual habis.
“Di Palabuhanratu ada cold storage, tapi itu milik pribadi, bukan pemerintah. Jadi, mau tidak mau, nelayan langsung menjual. Tapi ada juga yang sebagian dibawa pulang ke rumah,” terangnya.
Hasil tangkapan ikan lisong berasal dari nelayan bagan, payang, dan gonjring. Ia pun berharap produksi ikan lisong terus melimpah.
“Terutama harganya bisa tetap stabil,” ujarnya.
Kontributor:Â Endi Nasrulah
Editor:Â Sulaeman