SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Ratusan hektare lahan sawah di Kabupaten Sukabumi mulai mengalami kekeringan menyusul belum turunnya hujan sejak sekitar sebulan terakhir. Bahkan tanaman padi di sekitar puluhan hektare areal sawah kondisinya sudah tak bisa ditanami.
“Berdasarkan laporan yang kami terima, setidaknya terdapat sekitar 860 hektare lahan sawah yang mengalami kekeringan. Sekitar 34 hektare di antaranya sudah tak bisa ditanami,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Sudrajat, kepada magnetindonesia.co di sela rapat koordinasi pangan menghadapi kemarau sekaligus halalbihalal Idulfitri 1440 Hijriah di salah satu hotel di kawasan Citepus, Palabuhanratu, Selasa (18/6/2019).
Luas lahan tanam padi tahun ini di Kabupaten Sukabumi sekitar 52 ribu hektare. Saat ini di lahan tersebut terdapat tanaman padi yang usianya 1-2 bulan.
“Agar padi yang sudah ditanam tak mengalami gagal panen, saya meminta agar petugas di lapangan bisa memaksimalkan sumber-sumber air dengan mengoptimalkan pompa air. Kalau volume air sudah menyusut, uahakan dilakukan gilir giring,” tuturnya.
Bagi petani yang sudah mengasuransikan lahannya melalui program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) tak perlu risau. Sebab, jika lahan mereka mengalami gagal panen, maka bisa mengklaim pencairan asuransi.
“Program ini (AUTP) sudah berjalan beberapa tahun. Banyak manfaat yang bisa diperoleh petani dengan mendaftarkan lahan sawahnya dalam program AUTP. Salah satunya kalau terjadi gagal panen akibat kekeringan bisa diganti dengan asuransi,” jelasnya.