Elegi Buruh Pembuat Ikan Asin di Kampung Rawakalong Palabuhanratu

PERAJIN ikan asin di Kampung Rawakalong, Kecamatan Plabuhanratu, Kabupatan Sukabumi, sedang menjemur jenis ikan laut yang dijadikan ikan asin. Foto: Magnet Indonesia/Rizal Jalaludin

SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Palabuhanratu yang merupakan daerah kawasan pantai, dikenal sebagai penghasil berbagai jenis ikan laut. Satu di antaranya ikan yang diasinkan alias ikan asin.

Namun, produksi ikan asin ditentukan juga dengan musim dan hasil tangkapan nelayan. Saat musim panen, para pekerja di tempat pembuatan ikan asin semringah karena bisa mendapat penghasilan. Sebaliknya, jika musim paceklik, penghasilan mereka pun kembang-kempis.

Belakang ini ikan sulit diperoleh. Akibatnya, para buruh pembuat ikan asin pun mengeluh. Mereka mengaku tak memiliki penghasilan tetap lantaran produksi ikan asin tersendat pasokan.

Seperti dialami Pahrudin (45), buruh pembuat ikan asin di Kampung Rawakalong, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu. Ia mengaku belakangan ini lebih banyak menganggur lantaran ikan sulit diperoleh.

BACA JUGA   Danrem 061/SK Bogor Tinjau Capaian Vaksinasi Booster di Kabupaten Sukabumi

“Upah juga jadi kecil karena ikan yang diproduksi sedikit,” kata Pahrudin, Minggu (14/7/2019).

Warga RT 01/32 ini mengaku terpaksa mengutang ke tetangga maupun ke warung untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluargannya.

“Sekarang ikannya lagi susah. Ini juga lagi ada ikan lisong saja,” ujarnya.

Biasanya ia dibayar borongan. Per kilogram dihargai Rp1.500 jika ikan sudah kering dan terjual ke toko oleh pemilik produksi. Biasanya dari mulai produksi hingga ikan terjual membutuhkan waktu sekitar 3 hari.

“Jadi, kalau dapat satu ton berarti dibayar Rp1,5 juta. Upah itu dibagi jumlah buruh yang bekerja. Kalau ada empat orang, berarti masing-masing dapat Rp375 ribu. Kalau berdua seperti sekarang, berarti saya dapat Rp750 ribu dari satu ton satu kali produksi ikan. Tapi sekarang ikan yang sedang diproduksi hanya 700 kg,” ungkap Pahrudin.

BACA JUGA   Lukai Korban dengan Cerulit, Remaja Asal Kecamatan Cisaat Ini Terancam 5 Tahun Penjara

Add New Playlist