Dari penghasilannya tersebut, Pahrudin menggunakannya untuk kebutuhan makan dan biaya sekolah anak. Jika kebutuhan kurang, Pahrudin terpaksa mengutang hingga nanti upahnya dibayar lagi pemilik produksi ikan asin.
“Ya, tutup lubang gali lubang lah,” ungkap dia.
Pahrudin juga mengaku belum mendapatkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) atau Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk membantu biaya sekolah anaknya. Ia hanya mendapatkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk biaya jaminan kesehatan seandainya sakit. Tapi istri dan anaknya tak mendapatkan program tersebut.
“Bantuan dari pemerintah saya gak dapat kecuali KIS. Itu juga cuma saya. Dulu semua diajukan,” pungkasnya.
Kontributor:Â Â M Rizal Jalaludin
Editor:Â Â Hafiz Nurachman