SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Sejumlah kalangan pelaku usaha perhotelan dan pariwisata di Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi terkejut dengan ancaman pencabutan status UNESCO Global Geopark Ciletuh-Palabuhanratu. Mereka menyayangkan jika pencabutan status UGG terjadi lantaran ingin mendapatkan kepercayaan dari UNESCO tersebut melalui perjuangan yang panjang dan berat.
“Wah! iya gitu akan dicabut? Sayang kalau itu terjadi,” tegas General Manager Grand Inna Samudra Beach Hotel Palabuhanratu, Dharmawel Chaniago, saat ditemui magnetindonesia.co, Jumat (26/7/2019).
D-wel, sapaan akrab Dharmawel Chaniago, wajar kaget lantaran selama ini promosi geopark sedemikian gencarnya. Bahkan, di kawasan Grand Inna SBH Palabuharatu terdapat sejumlah heritage sebagai warisan dunia.
“Padahal di Kabupaten Sukabumi banyak terdapat taman bumi yang berusia ratusan tahun sebagai warisan dunia. Termasuk di sini juga (Grand Inna SBH Palabuhanratu) ada heritage Batu Karut dan Batu Susun yang sudah diakui UNESCO,” ungkap dia.
D-wel menilai, usai UNESCO menetapkan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu sebagai taman bumi warisan dunia yang memiliki bebatuan berusia jutaan ribu tahun itu, banyak wisatawan domestik dan mancanegara yang berkunjung ke Kabupaten Sukabumi. Mereka ingin melihat langsung keindahan kawasan geopark.
“Saya kurang tahu penyebab status UGG akan dicabut. Informasi yang kami terima, Pemkab Sukabumi belum melaksanakan 13 rekomendasi yang ditetapkan UNESCO pascamendapat status UGG Ciletuh-Palabuhanratu,” terang D-wel.