<strong>CIANJUR</strong> | <strong>MAGNETINDONESIA.CO</strong> - Kabupaten Cianjur kekurangan kepala sekolah tingkat SD dan SMP. Kondisi tersebut satu di antaranya dipicu masih banyak guru yang kurang memenuhi persyaratan menjadi kepala sekolah. "Dari pendataan, untuk tingkat SD kita kekurangan 100 lebih kepala sekolah. Kalau untuk SMP sekitar 30-an lebih," kata Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cianjur, Oting Zaenal Muttaqien, Minggu (7/7/2019). Untuk mengisi kekurangan tersebut, kata Oting, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menunjuk penjabat pelaksana tugas (Plt). Saat ini mulai dilaksanakan open bidding untuk mengisi kekosongan jabatan. "Siapapun yang punya kemampuan, silakan ikut mendaftar. Harus siap berkompetisi," tegasnya. Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Cianjur, Tohari Sastra, mengatakan tahun ini pemkab berupaya mengajukan kuota formasi untuk menambal kekurangan pegawai, terutama bagi kalangan guru. Hasil penghitungan, jumlah kekurangan pegawai di kisaran 4 ribu-5 ribu orang. "Jumlah pegawai yang ada saat ini sekitar 13 ribuan. Kalau berhitung jumlah ideal, di Cianjur butuh sekitar 18 ribuan pegawai," kata Tohari. Setiap tahun rata-rata jumlah aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Cianjur yang memasuki masa pensiun mencapai 600 orang. Tahun ini Pemkab Cianjur mengajukan kuota formasi rekrutmen calon PNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). "Untuk CPNS, Pemkab Cianjur mengajukan kuota sebanyak 120 orang dan P3K sebanyak 150 orang," jelasnya.<!--nextpage--> <strong>Kontributor</strong>: <a href="http://www.magnetindonesia.co">Imam Mustofa</a> <strong>Editor</strong>: <a href="http://www.magnetindonesia.co">Sulaeman</a>