Ia menegaskan musyawarah merupakan cara terbaik mencari jalan keluar dari setiap masalah. Muspika bisa mencari solusi dan pertimbangan khusus apabila ada aspirasi yang disampaikan penggarap.
“Kami berharap agar pihak pelaksana proyek bisa memberikan toleransi waktu untuk para penggarap yang akan membawa barang-barang yang masih digunakan,” pintanya.
Perwakilan PT Demik Jaya, Pelor, berharap ada solusi dari permasalahan tersebut, sehingga ke depan tidak ada lagi kendala apapun. Ia mengatakan ada beberapa orang penggarap yang masih ada di lahan tersebut.
“Sebetulnya pada 9 Juli kami sudah sosialisasikan dengan cara mengumpulkan penggarap. Kami beritahukan akan ada pembangunan perkantoran,” kata dia.
Pelor menyebutkan pembongkaran harus cepat dilakukan lantaran sebagai pelaksana pembangunan dituntut waktu sesuai SPK.
“Silakan bagi penggarap yang masih ada barangnya bisa diambil. Jangan sampai nanti dibongkar oleh alat berat,” tandasnya.