SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Desa Sangrawayang Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi memiliki oleh-oleh khas berupa ikan asin. Tak sulit menemukan buah tangan yang merupakan produksi khas Kampung Nelayan Pamipiran itu karena dijajakan di sepanjang jalur sibuk kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu.
“Proses pembuatannya cukup sederhana. Ikan berukuran kecil hasil tangkapan nelayan ini direndam air garam. Kami biasa menggunakan ikan layur kecil atau ongong, ikan teri, ikan teri putih atau teri nasi, ataupun rebon,” ujar Fatimah (30) penjual ikan asin warga Kampung Nelayan Pamipiran, Sabtu (31/8/2019).
Fatimah menjamin ikan asin yang diproduksi warga di kampungnya tak menggunakan bahan pengawet. Sebab, bahan yang digunakan untuk mengolahnya pun tak menggunakan campuran apapun.
“Produksi ikan asin di sini banyak dijual ke luar kota, seperti ke Bogor, Bandung, Cianjur, dan Sukabumi,” tuturnya.
Usai direndam air garam, ikan asin hasil olahan dijemur selama tiga hari di bawah terik matahari. Sementara untuk ikan rebon, proses penjemuran hanya memakan waktu sehari.
“Kami sangat menjaga kualitas. Sebelum dikemas, kami pilah dulu mana yang layak dijual. Kami juga menjaga kebersihan ikan asin yang dijual,” jelas dia.
Ia menyebutkan ikan asin olahannya bisa bertahan selama tiga bulan karena tanpa pengawet. Salah satu trik agar ikan asin bisa bertahan lama tanpa bahan pengawet, yakni dengan cara direbus.
“Ikan asin olahan kami bisa digoreng, bisa juga dibakar. Kami menjual Rp10 ribu per kemasan,” tandasnya.