SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Pernah mendengar nama lais? Kalau belum, lais adalah sebuah seni khas yang selalu ditampilkan pada gelaran seren taun di Kampung Adat Kasepuhan Sinar Resmi, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.
Permainan itu kerap jadi perhatian masyarakat. Sebab, atraksi tersebut memicu adrenalin. Atraksi lais diperankan dua orang. Atraksi tersebut hanya mengandalkan dua batang bambu setinggi sekitar 15 meter yang dihubungkan dengan seutas tali tambang.
Baca Juga:Â Acara Seren Taun di Kampung Adat Kasepuhan Sinar Resmi Selalu Jadi Perhatian Wisatawan
Pemain seni lais ini melakukan aksinya berputar di atas bambu dan merangkak menyeberangi seutas tali. Setelah di titik tengah tali, pemain atraksi lais berputar-putar dan berbaring tanpa pengamanan apapun.
“Menjadi pemain seni lais ini tidak sembarang orang. Faktor utamanya mereka harus memiliki keturunan sebagai pemain lais. Meski ada faktor keturunan, sebelum pentas, pemain lais harus melakukan pelatihan selama satu bulan,” kata Ketua Panitia Seren Taun ke-440 Kasepuhan Adat Sinar Resmi, Saragasa Gia, kepada magnetindonesia.co, Jumat (6/9/2019).
Baca Juga:Â Komedian Pohang Terkesan dengan Tradisi Seren Taun di Kampung Adat Kasepuhan Sinar Resmi
Jago, sapaan akrab Saragasa Gia, menjelaskan di Kampung Adat Sinar Resmi terdapat dua orang yang memiliki keturunan sebagai pemain lais yakni Saefudin dan Andika Jalu. Kedua orang itu merupakan kakak-beradik.
“Dua orang keturunan itu masih incu-putu (cucu) Abah dan pengikut Abah. Namun pada saat gelaran Seren Taun ke-440 tahun ini yang jadi pemain lais adalah Saefudin, sedangkan Andika Jalu bermain debus,” terangnya.
