<strong>CIANJUR</strong> | <strong>MAGNETINDONESIA.CO</strong> - Tiga kecamatan di Kabupaten Cianjur jadi percontohan pengembangan komoditas bawang merah varietas batu hijau. Ketiga kecamatan itu yakni Tanggeung, Cijati, dan Cikalongkulon. "Varietas ini mempunyai keunggulan dengan bentuk yang jauh lebih besar dari bawang merah pada umumnya," ujar Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Perkebunan Pangan dan Hortikultura (DP3H) Kabupaten Cianjur, U Supriatna Hasan, kepada <a href="http://www.magnetindonesia.co">magnetindonesia.co</a>, Kamis (31/10/2019). Produksi bawang merah varietas batu hijau itu cukup tinggi. Dari satu hektare bisa menghasilkan kisaran 8-9 ton. <strong>Baca Juga</strong>: <a href="https://www.magnetindonesia.co/?p=15445">Cianjur Canangkan Gerakan Swasembada Bawang Putih Sesuai Target Pemerintah</a> "Waktu tanam hingga panen juga jauh lebih singkat yakni hanya 55 hari. Komposisi bibitnya, satu ton bisa ditanam di lahan satu hektare," jelasnya. Produksi bisa mencapai 12 ton per hektare. Caranya dengan mengatur jarak tanam. "Kalau mau menghasilkan 12 ton, jarak pola tanamnya 20-25 sentimeter," ucap dia. <strong>Baca Juga</strong>: <a href="https://www.magnetindonesia.co/?p=11498">Dinas P3H Cianjur Jamin Aman Persediaan Pangan Jelang Puasa</a> Varietas bawang merah batu hijau sebetulnya sudah dikembangkan sejak 2017. Hasilnya pun saat itu sangat memuaskan. Tahun berikutnya jauh lebih baik lagi dengan jumlah petani yang ikut menanam bawang merah varietas batu hijau meningkat pesat. Tahun ini jumlah petani bawang sudah merambah ke kecamatan lain seperti Kadupandak, Cilaku, dan Cibeber. "Melihat potensi yang begitu besar, saya yakin Cianjur mampu menjadi sentra bawang. Baik itu bawang putih maupun bawang merah jumbo varietas batu hijau," tandasnya.<!--nextpage--> <strong>Kontributor</strong>: Ruslan Ependi <strong>Editor</strong>: Bardal