SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Wamena menjadi pilihan Ijam, warga
Gadog, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, untuk merantau sekitar tiga tahun lalu. Selama merantau di sana, Ijam mencari rezeki dengan cara berjualan pakaian keliling sekaligus menerima permak.
Selama tinggal di sana, Ijam merasa betah. Ia biasanya pulang ke kampung halamannya di Palabuhanratu 6 bulan sekali untuk menengok istri.
“Sudah hampir tiga tahun suami saya merantau di sana (Wamena),” kata Ati (49), istri Ijam, Senin (7/10/2019).
Baca Juga:Â Warga Palabuhanratu yang Terjebak di Wamena Dipastikan Bakal Segera Dipulangkan
Tidak pernah ada kendala ataupun hal lain yang menghambat usaha Ijam di Wamena. Namun kondisinya berubah drastis saat terjadi kerusuhan beberapa waktu lalu.
“Konflik di Wamena terjadi saat suami saya sudah dua bulan berada di sana setelah kembali dari Palabuhanratu,” ungkapnya.
Selama terjadi konflik, kata Ati, suaminya tak bisa beraktivitas. Suaminya dievakuasi ke tempat pengungsian.
“Suami saya mendapat perlakuan sangat baik selama berada di pengungsian. Tapi suami saya mengaku trauma, sehingga nggak tahu mau balik ke sana lagi atau tidak setelah nanti pulang,” tuturnya.
Baca Juga:Â Warga Palabuhanratu di Wamena yang Videonya Viral Sudah Bertemu Dinsos dan Basarnas Jabar
Ati mengaku kaget saat mendapati beredar video suaminya yang meminta dipulangkan ke Palabuhanratu karena khawatir dengan keselamatan akibat konflik di Wamena. Saat video itu beredar, Ati langsung menghubungi suaminya.