SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Aktivis pergerakan mahasiswa tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Sukabumi mempertanyakan fantastisnya harga sewa lapak bagi para pedagang di Pasar Pelita. Informasi yang terkumpul, harganya mencapai Rp45 juta per meter persegi.
“Harganya sangat tidak rasional. Landasannya apa sehingga bisa menetapkan harga sebesar itu?,” kata koordinator aksi, Bayu Firdaus, di sela aksi unjuk rasa ke Balai Kota Sukabumi, Rabu (27/11/2019).
Harga yang ditawarkan ‘selangit’, kata Bayu, membuat para pedagang berniat mengurungkan diri berjualan di Pasar Pelita. Para pedagang butuh berapa tahun untuk bisa mengembalikan lagi modal berjualan seandainya harga dipatok sebesar itu.
(Baca juga: Pedagang Pasar Pelita Bersiap Dipindah ke Eks Terminal Sudirman)
“Terus, mampukah mereka membelinya kalau harganya fantasis seperti itu,” jelasnya.
Para mahasiswa mendesak Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, meninjau ulang kebijakan tersebut. Ia berharap agar pemerintah tak menambah beban para pedagang yang selama ini nasibnya terombang-ambing pascakebakaran Pasar Pelita beberapa tahun lalu.
“Kalau sampai harganya gila-gilaan, kami meyakini para pedagang akan berjualan di pinggir jalan. Ini nanti akan menambah permasalahan baru. Karena sampai sekarang saja permasalahan PKL belum kunjung selesai,” ucapnya.
(Baca juga: Aktivis Pergerakan Mahasiswa Unjuk Rasa Desak Diterbitkannya Perbup Penyelesaian Sengketa Pilkades)
Selain harga lapak, para mahasiswa juga menyoroti pembangunan Pasar Pelita yang hingga saat ini belum rampung. Padahal pembangunannya sudah dikerjakan sejak 2017.