SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Berbagai persoalan pada sektor kesehatan masih terjadi di Kabupaten Sukabumi. Seperti halnya permasalahan kasus stunting maupun angka kematian ibu dan bayi (AKI dan AKB).
Persoalan-persoalan itu jadi fokus Pemkab Sukabumi melalui Dinas Kesehatan setempat. Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-55 dirangkaikan dengan pencanangan gebyar Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan stunting tingkat Kabupaten Sukabumi di Lapang Cangehgar, Palabuhanratu, Sabtu (30/11/2019), jadi momentum gencarnya berbagai penanganan masalah kesehatan.
(Baca Juga: Pemkab Sukabumi Komitmen Turunkan AKI dan AKB)
“Kami punya konsep penanganan kesehatan bernama Mantap (masyarakat, akuntabel, dan profesional). Konsep ini memanusiakan manusia, aman, nyaman, dan terbangun satu kepercayaan masyarakat, akuntabel, dan profesional,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Harun Alrasyid, pada peringatan HKN ke-55 bertema ‘Generasi Sehat Indonesia Unggul’.
Konsep penanganan tersebut sinergis dengan program Germas. Program ini sebuah gerakan memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku hidup yang kurang sehat.
(Baca Juga: Pemkab Sukabumi Serius Tekan Kasus AKI, AKB, dan Stunting)
Bupati Sukabumi Marwan Hamami menegaskan, melalui intervensi program Germas, maka kasus stunting, AKI, dan AKB di Kabupaten Sukabumi bisa ditekan. Dengan masifnya penanganan tersebut, kata Marwan, maka ke depan tidak ada lagi balita stunting di 1.000 hari masa-masa kritis.