SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Dinas Kesehatan Kota Sukabumi membawa sampel permen yang diduga memicu keracunan massal pelajar SD Islam Terpadu Fathia di Kecamatan Cibeureum, Jumat (15/11/2019). Sampel permen itu diambil dari salah satu minimarket yang menjualnya serta sisa dikonsumi para korban.
“Sampelnya sudah kami bawa untuk diperiksa di Balai Laboratorium Kesehatan Jawa Barat di Bandung,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Sukabumi, dr Lulis Delawati, dihubungi melalui sambungan telepon seluler.
(Baca Juga:Â Belasan Pelajar SD di Kota Sukabumi Diduga Keracunan Permen)
Lulis mengatakan berdasarkan laporan di lapangan, jumlah korban dugaan keracunan sebanyak 13 orang pelajar. Kondisi seluruh pasien yang dibawa ke RSUD R Syamsudin SH berangsur membaik.
“Tidak ada yang dirawat inap. Mereka hanya diobservasi di IGD,” tuturnya.
(Baca Juga:Â Pemkot Sukabumi Respons Cepat Tragedi Dugaan Keracunan Belasan Pelajar SD)
Sebelumnya, kata Lulis, usai mengonsumi permen, para pelajar itu mengalami pusing, lemas, dan ngantuk. Kasus tersebut pun dikategorikan kejadian luar biasa (KLB).
“Intinya, harus selalu waspada dengan jajanan yang dijual secara umum. Jangankan yang dijual tanpa pelindung, seperti jajanan sekolah, yang ada kemasannya pun bisa jadi memicu keracunan. Seperti yang dialami para pelajar SDIT Fathia ini,” tandasnya.
Kontributor:Â Rizky Miftah
Editor:Â Sulaeman