SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Kasus kebakaran di Kota Sukabumi sepanjang tahun lalu mayoritas dipicu korsleting listrik dan kebakaran lahan. Berdasarkan data Pemadam Kebakaran BPBD Kota Sukabumi sepanjang 2019, kebakaran di kota mochi itu sebanyak 52 kasus.
“Selain kebakaran di kawasan permukiman, juga terjadi kebakaran lahan, terutama saat kemarau panjang beberapa waktu lalu,” kata Kepala Seksi Pemadam Kebakaran BPBD Kota Sukabumi, Hendar Iskandar, kepada wartawan, Selasa (7/1/2020).
(Baca Juga: Diduga Korsleting, Dua Rumah di Simpenan Terbakar)
Hendar menyebut penyebab kebakaran cukup imbang antara korsleting listrik dan kebakaran lahan. Jika dipersentasekan, akibat korsleting listrik sebanyak 50 persen dan kebakaran lahan 50 persen.
“Saat ini sudah masuk musim hujan. Tapi potensi kebakaran tetap bisa terjadi kapan dan di mana saja. Jadi, kami imbau masyarakat selalu meningkatkan kewaspadaan dalam kondisi apapun,” jelasnya.
(Baca Juga: Karhutla Masih Terjadi, Lahan 10 Ha di Simpenan Terbakar)
Pun soal kewaspadaan terhadap konstruksi baja ringan di rumah-rumah warga. Karena bisa menjadi objek penghantar listrik, sehingga diperlukan kehati-hatian selama musim hujan seperti sekarang.
“Kalau ada kabel listrik yang terkelupas lalu menempel pada baja ringan, bisa jadi akan menimbulkan aliran listrik. Ini cukup berbahaya sehingga perlu waspada,” tandasnya.
Kontributor: Rizky Miftah
Editor: Sulaeman