Pabrik Tahu Dilaporkan Warga ke DLH Karena Diduga Mencemari Lingkungan

ASAP hitam pekat membumbung ke langit dari sisa pembakaran produksi tahu di Kampung Cikadu Hilir, Desa Cikadu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Foto: Ist

SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Polusi udara dari sebuah pabrik tahu di Kampung Cikadu Hilir, Desa Cikadu, Kecamatan Palabuhanratu, diadukan warga setempat ke Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukabumi. Pasalnya, dugaan pencemaran udara berwarna hitam pekat itu membuat warga terusik karena pernapasan mereka terganggu.

Selain udara penuh kepulan asap yang dihasilkan dari pembakaran, sumber mata air warga juga diduga ikut tercemar akibat pembuangan limbah sisa produksi tahu.

“Dari laporan warga, dugaan pencemaran udara itu berasal dari pabrik tahu, termasuk pembuangan limbah sisa produksi tahu ke permukiman warga. Tim sekarang sudah bergerak ke lapangan menindaklanjuti laporan warga,” kata Kepala DLH Kabupaten Sukabumi, Dedah Herlina, Rabu (15/1/2020).

BACA JUGA   Bupati Sukabumi Tangkap Peluang Kerja Sama Kembangkan Pembangunan Melalui Jejaring

(Baca Juga: DLH Kabupaten Sukabumi Tindak Lanjuti Laporan Dugaan Pencemaran Sungai Cidadap)

Menurut Dedah, masyarakat mengadukan dugaan pencemaran lingkungan ini karena mereka merasa tidak nyaman dengan kepulan asap pekat yang ditimbulkan dari pabrik tahu yang berada di lingkungan warga. Termasuk limbah dari sisa produksi tahu juga diduga dibuang ke permukiman warga.

(Baca Juga: Budi Daya Maggot Diyakini Bisa Kurangi Volume Sampah di Kabupaten Sukabumi)

“Waktu beristirahat malam, mereka selalu mencium udara tak sedap. Warga setempat juga menginginkan ada saluran pembuangan khusus limbah agar tidak dibuang sembarangan,” tegasnya.

Dedah mengaku belum mengetahui pasti lingkungan warga di Kampung Cikadu Hilir itu tercemar akibat aktivitas pabrik tahu atau bukan. Sebab tim masih melakukan verifikasi lapangan di lokasi.

BACA JUGA   Rumahnya Terbakar, Lelaki Sebatang Kara Dibantu Ketua RT Bangun Tempat Tinggal

Add New Playlist