SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Semua wilayah di Kabupaten Sukabumi yang terbagi menjadi 47 kecamatan terpetakan berpotensi rawan bencana. Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, pun mengimbau masyarakat meningkatkan kesiapsiagaan, terutama saat ini dengan tingginya intensitas curah hujan.
“Termasuk juga para camat dan semua OPD harus responsif saat ada informasi bencana,” tegas Marwan kepada wartawan seusai memimpin rapat dinas di Sekretariat Daerah Kabupaten Sukabumi, Senin (17/2/2020).
Marwan meminta jajarannya agar menghilangkan egosektoral saat terjadi bencana. Misalnya saat ada material tanah longsor yang menutup ruas jalan provinsi ataupun nasional, maka jangan sungkan ikut turun tangan membantu penanganannya.
“Walaupun itu ruas jalan provinsi atau nasional, tapi kan masih ada di wilayah kita. Harus responsif membantu menanganginya,” terang Marwan.
Wilayah yang cukup rawan berpotensi bencana satu di antaranya di kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu. Wilayah itu dikategorkan zona merah karena terdapat tebing dan kawasan perbukitan dengan tingkat kemiringan cukup curam.
“Seperti arah ke Cipeucang. Itu sudah rutin terjadi saat hujan deras,” jelasnya.
Jika OPD berkompeten sigap, kata Marwan, ada jalan alternatif yang bisa digunakan saat jalan-jalan utama terdampak bencana. Pernyataan Marwan itu menyikapi laporan adanya wisatawan yang terjebak karena ruas jalan tertutup tanah longsor.
“Padahal masih ada jalan alternatif. Seperti dilaporkan ada yang terjebak di Loji. Masih ada jalan alternatif melalui Puncak Aher dan bisa keluar dari jalan di Palabuhanratu. Nanti bisa pilih mau lewat Lengkong atau Bagbagan,” jelasnya.