CIANJUR | MAGNETINDONESIA.CO – Hanya bermodal Rp1 juta, bisnis ternak kelinci yang dikelola Muhammad Saman Hudi (38), warga Kampung Babakanpacet RT. 02/07 Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur berkembang pesat. Padahal, Saman baru dua tahun mengembangkan ternak tersebut.
“Sekarang jumlah dan kandang terus bertambah dalam waktu dua tahun. Awalnya saya merintis usaha ternak kelinci ini hanya bermodal Rp1 juta,” ujar Saman kepada magnetindonesia.co, Jumat (7/2/2020).
Beternak, bagi Saman, bukan hal baru. Sebelum beternak kelinci, ia pernah mencoba beternak domba, ayam, bahkan sapi. Tapi usaha yang digelutinya tidak bisa berkembang pesat.
“Akhirnya, saya memutuskan beternak kelinci. Ternyata berhasil,” ujar bapak 3b orang anak ini.
Berkembang pesatnya ternak kelinci yang dilakoninya karena panen bisa dilakukan setiap pekan. Sebab, kelinci yang dijualnya hanya anakan.
“Belum lama ini saya menjual sebanyak 250 ekor kelinci anakan,” ucapnya.
Ia menuturkan permintaan pasar relatif cukup tinggi. Ia pun membudidayakan kelinci jenis pedaging, jenis hias, ataupun kelinci lokal dari peternak lain untuk memenuhi permintaan.
“Permintaan itu bisa mencapai 1.000 ekor,” jelasnya.
Kendala membudidayakan kelinci yakni cuaca. Apalagi saat ini cuaca terbilang cukup ekstrem sehingga berdampak terhadap kondisi kesehatan ternaknya.
“Belum lagi tak semua peternak mau bergabunh. Akibatnya, kalau menjelang Lebaran harga yang dijual jadi jatuh,” tandasnya.
Kontributor: Ruslan Ependi
Editor: Medi Ardiansyah