CIANJUR | MAGNETINDONESIA.CO - Dinas Kelautan Peternakan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Cianjur krisis pegawai. Kondisi itu berdampak terhadap banyak program tersendat. "Kita cuma memiliki tiga kantor cabang di seluruh kabupaten," ujar Kepala Bidang Peternakan DKPP Kabupaten Cianjur, Ade Dadang Kusmayadi, kepada magnetindonesia.co, Kamis (27/2/2020). Kantor cabang atau UPT tersebut harus melayani masyarakat peternak lebih dari 5 kecamatan. Belum lagi menyangkut soal luasan wilayah serta lokasi yang sulit dijangkau kendaraan. "Bagaimana bisa kami melakukan penyuluhan dan pengawasan program secara maksimal bila kondisi ini tetap berlangsung," kata dia. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan kelangsungan hidup dan kesehatan ternak masyarakat yang tersebar di seluruh desa di Kabupaten Cianjur, lanjut Ade, DKPP sama sekali tidak memiliki dokter hewan yang dibutuhkan. Celakanya, regulasi dari pemerintah pusat tidak menyertakan kebutuhan khusus SDM ini dalam perekrutan calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun ini. "Minimalnya kita butuh satu dokter hewan untuk tiap kantor balai di tiap kecamatan. Berarti kebutuhannya tiga orang dokter hewan," tambahnya. DKPP sudah menjelaskan duduk persoalan ini kepada wakil rakyat yang ada di Komisi II DPRD Kabupaten Cianjur. Ia berharap ada kebijakan merekrut tenaga ahli bidang peternakan meskipun berstatus honorer. "Stamina dan kondisi kami saat ini tidak mungkin bisa dipaksakan menjangkau kebutuhan pelayanan terhadap masyarakat peternak secara keseluruhan," tandasnya. (adv) Kontributor: Ruslan EpendiEditor: Eddy Surya Wijaya