Terdampak Pengurukan Tanah, Ruang Kelas di SMPN 3 Kota Sukabumi Terancam Rubuh

TEMPAT wudhu di SMPN 3 Kota Sukabumi terdampak aktivitas pengurukan di sekitar sekolah. Foto: Magnet Indonesia/Rizky Miftah

SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Sejumlah fasilitas di SMPN 3 Kota Sukabumi mengalami kerusakan diduga akibat pengurukan tanah. Bahkan, salah satu ruang kelas kondisinya terancam ambruk.

“Kerusakan ini sebetulnya terjadi sejak beberapa pekan lalu. Sekarang kerusakan makin parah,” kata Kepala SMPN 3 Kota Sukabumi, Arham, kepada wartawan, Rabu (12/2/2020).

Informasinya, di sekitar sekolah terdapat aktivitas pengurukan tanah oleh warga setempat. Namun diduga karena salah perhitungan, berdampak tertindihnya tembok pembatas dengan material urukan tanah.

Padahal, tembok pembatas itu terhubung ke ruangan kelas, tempat wudhu, dan kamar mandi. Saat ini dinding tembok bangunan ruang kelas dan beberapa fasilitas itu mengalami keretakan.

“Untuk menghindari hal tak diinginkan, kelas 7F yang biasa dipakai 32 orang siswa, kami pindahkan ke ruang lainnya di Laboratorium Kesenian,” bebernya.

BACA JUGA   Duh! 13 Kecamatan di Kabupaten Sukabumi Berada di Zona Merah Sesar Cimandiri

Arham mengaku sudah mengomunikasikan kejadian itu dengan pemilik lahan yang melakukan pengurukan. Pemilik lahan menyanggupi akan bertanggung jawab dengan segera memperbaiki kerusakan.

“Pemilik lahan akan bertanggung jawab,” ucapnya.

Kasi Logistik dan Kedaruratan BPBD Kota Sukabumi, Ahdar Somali, menuturkan hubungan antara kerusakan bangunan sekolah dan aktivitas pengurukan dikarenakan tidak terdapatnya jarak aman.

Seharusnya, kata Ahdar, sebelum melakukan pengurukan pemilik lahan harus membangun tembok penahan tanah (TPT) alias talud.

“Pemilik lahan menyetujui untuk membangun talud,” tandasnya.

Kontributor: Rizky Miftah
Editor: Eddy Surya Wijaya

Add New Playlist