SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Demam berdarah dengue (DBD) mulai merebak di Kabupaten Sukabumi. Kondisi tersebut tak terlepas cuaca saat ini cukup ekstrem di mana intensitas curah hujan terpantau tinggi.
Seperti dialami warga Kampung Sindang Resmi, Desa Bojongkerta, Kecamatan Warungkiara. Tiga orang warga yang notabene masih anak-anak dilaporkan mendapat perawatan intensif di RSUD Sekarwangi sejak Rabu (11/3/2020). Mereka diduga terjangkit penyakit yang diakibatkan gigitan nyamuk Aeges Aegypti.
Ketiganya yakni CK (4), EA (9), dan M (3). Hasil diagnosa medis, mereka kena DBD. Diagnosa itu dibuktikan dengan jumlah trombosit yang turun.
Sebelumnya, pada Minggu (8/3/2020), balita asal Kampung Sindang Resmi RT 01/10, Desa Bojongkerta, Kecamatan Warungkiara, berinisial NMP (2,9), dikabarkan meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan di RSUD Sekarwangi. Balita itu meninggal dunia diduga akibat terjangkit DBD.
“Kasus DBD di kampung kami ini jangan dianggap sepele. Apalagi sudah ada yang meninggal dunia akibat gigitan nyamuk berbahaya. Kami minta Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi maupun Puskesmas Warungkiara turun tangan melakukan antisipasi penyebaran DBD di kampung kami,” terang Ketua Karang Taruna Desa Bojongkerta, Asep Suherlan, Sabtu (14/3/2020).
Menurut dia, kasus DBD di Kampung Sindang Resmi, Desa Bojongkerta, sudah sering terjadi dengan korbannya rata-rata balita. Bahkan kejadian kali ini telah memakan korban jiwa.
“Sampai sekarang saja ada tiga orang anak-anak dari kampung kami masih dirawat di RSUD Sekarwangi karena DBD. Kami minta kejadian ini harus jadi perhatian pemerintah. Paling tidak ada aksi fogging di kampung kami agar DBD tak menyebar,” kata Asep.