SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Kecamatan Kalapanunggal dan Kabandungan terdampak cukup parah gempa tektonik bermagnitudo 5,0 pada Selasa (10/3/2020). Di kedua wilayah yang notabene berdekatan itu terdapat ratusan bangunan rumah warga yang rusak.
Di Kecamatan Kalapanunggal misalnya, terdapat sebanyak 278 unit bangunan rumah rusak. Rumah warga yang terdampak gempa tektonik itu tersebar di enam desa.
Rinciannya, sebanyak 119 unit rumah di Desa Pulosari, 46 unit di Desa Walangsari, 21 unit di Desa Makasari, 9 unit di Desa Gunung Endut, 60 unit di Desa Pulosari Girang, dan 23 unit rumah di Desa Kalapanunggal.
Kondisi di lapangan sudah mulai berangsur normal. Namun, aliran listrik masih padam. Sebagian warga yang rumahnya rusak berat diungsikan sementara di tenda-tenda darurat dan tempat layak lainnya.
Ada enam kecamatan yang terdampak gempa tektonik kala itu. Selain Kalapanunggal dan Kabandungan, gempa juga berdampak di Kecamatan Parakansalak, Cikidang, Cidahu, dan Warungkiara.
Jumlah sementara data rumah rusak di enam kecamatan sebanyak 465 unit. Rinciannya 60 unit rusak berat, 150 rusak sedang, dan 255 rusak ringan. Selain itu, terdapat 19 bangunan musala dan sekolah yang mengalami kerusakan. Total kerugian akibat gempa ditaksir mencapai Rp578.000.000.
“Dari jumlah rumah yang rusak, ada 1.032 jiwa atau 547 kepala keluarga terdampak. Mereka sekarang sudah berada di tenda pengungsian sementara,” kata Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, Kamis (12/3/2020).
Marwan meminta masyarakat untuk menjauhi bangunan dan tempat berisiko tinggi. Termasuk menyesuaikan struktur bangunan dengan keamanan konstruksi. Pemkab Sukabumi juga berencana membangun hunian sementara (Huntara) bagi warga yang terdampak.