Jaringan Literasi Santri Jakarta Diskusi Waspada Cyber Radicalism Millenial

DIPANDU moderator, dua narasumber sedang berdiskusi bertema Waspada di Tengah Covid-19: Cyber Radicalism Menyasar Milenial. Foto: Ist

JAKARTA | MAGNETINDONESIA.CO – Jaringan Literasi Santri Jakarta mengadakan diskusi melalui telekonferensi bertema ‘Waspada di Tengah Wabah Covid-19 : Cyber Radicalism Millenial’, Kamis (23/4/2020) malam. Pertimbangan mengangkat tema itu lantaran pandemi Covid-19 saat ini telah memengaruhi berbagai aspek kehidupan, tak terkecuali kehidupan beragama.

Hadir sebagai pembicara yakni Direktur Moderate Muslim Society, Zuhairi Misrawi, serta Wakil Ketua Umum Gerakan Nasional Literasi Digital-Siberkreas sekaligus dai muda Arus Informasi Santri Nusantara, Romzi Ahmad. Acara dipandu Sufyan Syafi’i, aktivis muda NU PP Ashidiqiyyah, Jakarta, yang bertindak sebagai moderator.

“Teknologi siber (cyber) adalah zaman digital. Karena itu, cyber bisa juga digunakan untuk menyebarkan gagasan radikalisme,” kata Zuhairi Misrawi.

BACA JUGA   Kepala Desa Cikurutug Terima Penghargaan NLP pada Malam Anugerah Paralegal Justice Award 2024

Pernyataan Zuhairi diperkuat dengan hipotesanya. Ia menguraikan hipotesanya menjadi lima bagian.

Pertama, kata dia, internet menjadi medan baru yang sangat mungkin untuk dijadikan instrumen radikalisasi kaum milenial. Mereka kalah ditekan dengan agresi militer. Maka mereka melakukan gerakan alternatif melalui cyber. Hipotesa kedua, internet dapat dijadikan ruang untuk menggemakan ide-ide ekstremisme dan radikalisme.

“Maka, dengan segala kritik kita, kelebihan mereka adalah memiliki gagasan ideologi yang sangat kuat. Jadi, internetlah yang menjadi ruang untuk menyebarkan gagasan radikalisme. Ketika gagasan itu datang ke kaum milenial, maka akan mudah disusupi gerakan paham radikal,” terang Zuhairi.

Add New Playlist