CIANJUR | MAGNETINDONESIA.CO - Endad (50), warga Cianjur naik pitam saat berada di RSUD Sayang Cianjur. Tetiba ia memukul salah seorang perawat di hadapan jasad ibunya yang meninggal dunia saat dalam perawatan medis rumah sakit plat merah itu. Kejadiannya berlangsung pada Rabu (22/7/2020). Insiden itu sempat jadi viral karena terekam kamera CCTV di salah satu ruangan di RSUD Sayang Cianjur. Usut punya usut, berdasarkan pengakuan pelaku pemukulan, aksi spontan yang dilakukannya karena ia tersinggung dengan lontaran kalimat korban (perawat). "Katanya, selama dirawat, almarhumah ibu saya tidak mau diam dan susah diatur. Masih untung tidak diikat," kata Endad menirukan ucapan korban yang membuat ia tersinggung, Sabtu (25/7/2020). Endad menuturkan almarhumah ibunya masuk RSUD Sayang Cianjur pada Senin (20/7/2020). Hasil pemeriksaan, ibunya mengalami penyempitan pembuluh jantung dan gangguan lambung. Setelah mendapatkan perawatan pertama berupa asupan obat yang disuntikkan, dinyatakan harus dirawat di ruang ICU. "Kami sekeluarga selalu mengikuti prosedur yang dijalankan pihak rumah sakit. Sejak awal, perawat itu sudah mengucapkan perkataan kurang pantas. Katanya, apabila pasien sudah masuk ICU, jangan berharap banyak," terangnya. Pada Selasa (21/7/2020), ibu pelaku sudah mulai bisa diajak bicara. Namun pada malam kondisinya kritis hingga akhirnya menghembuskan napas terakhir. "Di tengah kami sedang berduka, muncul perkataan yang sangat menyakitkan dari seorang perawat. Saya refleks memukul," ujarnya. Kontributor: Ruslan EpendiEditor: Raditya