SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Kasus ‘predator’ anak dengan tersangka berinisial FCR (23) di wilayah hukum Polres Sukabumi mendapat perhatian Komisi Nasional Perlindungan Anak. Bahkan Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, menyempatkan waktunya datang ke Kabupaten Sukabumi untuk bertemu dengan tersangka.
“Cukup banyaknya korban yang merupakan anak lelaki di bawah umur, itu berdasarkan pengakuan tersangka. Kita serahkan kepada kawan-kawan di Polres Sukabumi untuk mendalami kasus ini,” kata Arist kepada wartawan, Senin (6/7/2020).
Modus yang dilakukan tersangka saat menjerat calon korbannya, kata Arist, berdasarkan pengakuan, dilakukan melalui media sosial Facebook. Tersangka mengaku piawai bermain musik sehingga ingin mengajarkan kepada anak-anak.
“Bukan hanya tetangganya, tapi ada juga warga dari luar tempat tinggal tersangka,” sebutnya.
Tersangka dan korban berkenalan di Facebook. Mereka kemudian janjian bertemu di rumah tersangka yang mengaku memiliki studio musik.
“Selain dijanjikan akan dikasih pelajaran bermusik, setiap korbannya juga dijanjikan diberi ilmu pengasihan untuk melet orang. Korbannya rata-rata berusia 14-15 tahun,” tuturnya.
Sudah ada sekitar 30 orang korban dari aksi bejat tersangka. Tersangka menuliskan nama setiap korbannya pada dinding tembok di rumahnya.
“Jadi dia (tersangka) tahu betul nama korbannya. Mungkin saja jumlah korbannya bertambah. Satu orang korban ada yang diduga cicabuli sampai tiga kali. Ada juga yang hanya sekali,” ungkapnya.
Tersangka juga mengaku pernah menjadi korban kejahatan seksual saat berusia 11 tahun. Pelakunya merupakan tetangganya sendiri.
