SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO - Gerakan percepatan olah tanah dan tanam padi di Desa Gunung Jaya, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, sedikit terhambat. Kondisi tersebut membuat Kementerian Pertanian didampingi Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Cisaat melakukan monitoring dan evaluasi karena diinformasikan terjadi keterbatasan sarana dan prasarana pertanian yang dialami kelompok tani. "Di Desa Gunung Jaya masih ada sekitar 18 hektare lahan pertanian yang belum melaksanakan olah tanah dan tanam. Jajaran Kementan sudah meninjau keadaan di lapangan," kata Koordinator BPP Kecamatan Cisaat Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Susilowati, kepada magnetindonesia.co, Jumat (17/7/2020). Percepatan olah tanah dan tanam padi sawah di Kecamatan Cisaat masih berada pada musim tanam I periode April-September 2020. Selain itu juga dilakukan pengamatan kaji terap Phonska OC dan demplot padi Invari Nutrizinc. "Pengamatan dilakukan di Kelompok Tani (Poktan) Karya Nyata di Desa Gunung Jaya dan Poktan Jayasari di Desa Sukasari. Kami juga sudah usulkan bantuan sarana produksi pertanian bagi petani ke tim monev Kementan," terang Susi. Menurut dia, tujuan kegiatan itu untuk menguji hasil tanaman padi yang menggunakan Phonska OC dan Invari. Saat ini, lanjut Susi, petani disarankan Dinas Pertanian untuk menggunakan Phonska OC dan Invari karena hasil panen padi diyakini sangat memuaskan dan menguntungkan petani. "Kami optimistis pada musim panen padi di Kecamatan Cisaat nanti hasilnya akan melimpah," imbuhnya. (adv) Kontributor: Yana SuryanaEditor: Hafiz Nurachman