Batu Bubut yang Terbentuk Puluhan Juta Tahun Lalu Jadi Geowisata di Kawasan Geopark

BUPATI Sukabumi, Marwan Hamami, meresmikan Geosite Batu Bubut di Kampung Samelang, Desa Mekar Mukti, Kecamatan Waluran, Senin (24/8/2020). Foto: Ist

SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Batu Bubut di Kampung Samelang, Desa Mekar Mukti, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, memiliki bebatuan berusia sekitar 20 juta tahun. Bebatuan purba tersebut tertata rapi di lahan sekitar 10 hektare.

Pemkab Sukabumi pun menjadikan lokasi itu sebagai geowisata. Sebab, bebatuan tersebut terbentuk alamiah dari debu letusan gunung berapi di bawah permukaan laut.

“Batuan seperti ini harus dilestarikan, sebab mengandung sejarah peradaban,” ujar Bupati Sukabumi Marwan Hamami, seusai peresmian Geowisata Batu Bubut, Senin (24/8/2020).

Situs batu purba yang berada di kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu ini bisa dijadikan eduwisata dengan konsep destinasi tanpa merusak lingkungan dan bebatuan. Menurut Marwan, potensi Batu Bubut sebagai ajang tempat wisata harus bisa berdampak positif bagi masyarakat sekitar, terutama mendongkrak perekonomian masyarakat.

BACA JUGA   Pemkab Sukabumi Gelar Muhibah Ramadan 1443 H Selama Sebulan Penuh

“Masyarakat bisa ikut berjualan di sekitar lokasi wisata sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi mereka,” jelasnya.

Marwan menekankan agar bebatuan yang memiliki nilai sejarah itu tidak dirusak dan dijaga bersama.

“Harus dijaga bebatuannya. Jangan sampai jadi objek vandalisme ataupun dirusak,” ujar Marwan mengingatkan masyarakat.

Kepala Desa Mekar Mukti, Deden, mengatakan pemanfaatan luas lahan bebatuan purba ini baru dikelola sekitar 3 hektare dari total 10 hektare yang ada.

“Bebatuan ini sudah ada sejak dulu. Alhamdulillah sekarang Batu Bubut terawat dan dijadikan destinasi wisata,” ungkapnya. (adv)

Kontributor: Medi Ardiansyah
Editor: Hafiz Nurachman

Add New Playlist