SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Pantai Cipatuguran di kawasan Teluk Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi mengalami abrasi selebar 4 meter dan panjang 500 meter. Kondisi tersebut pascaterjadinya gelombang tinggi kurun empat hari terakhir.
“Kejadiannya sekitar pukul 11.00 WIB. Lokasi abrasi paling parah di Kampung Nelayan Cipatuguran. Tapi tidak ada korban luka maupun jiwa,” ujar Komandan Pos TNI AL Palabuhanratu, Peltu (ED) Ayi Jalaludin, kepada wartawan, Selasa (4/8/2020).
Dalam kurun empat hari terakhir, gelombang di Teluk Palabuhanratu relatif besar dengan ketinggian air mencapai 4-5 meter. Abrasi paling parah terjadi di Kampung Nelayan Cipatuguran RT 01/21, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu.
Selain abrasi, berbagai jenis tanaman produktif di permukiman warga juga terbawa gelombang hingga hanyut ke laut. Termasuk rumah warga di sekitar lokasi juga terdampak abrasi. Di sekeliling rumah warga terdapat garis abrasi dengan luas sekitar 3 meter.
“Abrasi disebabkan gelombang tinggi yang terjadi selama 4 hari ini. Sepengetahuan kami, abrasi kali ini paling parah terjadi dalam kurun lima tahun terakhir,” terang Jalaludin.
Sejumlah personel Posal Palabuhanratu pun bergerak cepat melakukan wawar dan mengimbau kepada warga setempat agar selalu waspada akan terjadi abrasi susulan. Bahkan kejadian abrasi sudah dilaporkan ke aparatur Kelurahan Palabuhanratu.
“Kami sudah berupaya melakukan penanganan langkah awal di lokasi abrasi. Langkah pertama mengimbau warga yang rumahnya berdekatan dengan lokasi abrasi supaya mengungsi ke tempat lebih aman. Tindakan itu kami ambil karena khawatir bakal terjadi lagi abrasi susulan,” tandasnya. (adv)