CIANJUR | MAGNETINDONESIA.CO – Kementerian Sosial RI tahun ini menargetkan graduasi Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 1 juta keluarga penerima manfaat atau sebesar 10 persen dari jumlah total 10 juta KPM secara nasional. Target tersebut bisa terwujud seandainya para pendamping PKH bersama-sama mencari cara agar bisa menggraduasi para KPM.
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Pepen Nazaruddin, mengatakan tantangan PKH akan semakin sulit. Sebab, tak dipungkiri bakal banyaknya jumlah KPM PKH dan minimnya keinginan untuk graduasi mandiri.
“Untuk itu, pendamping PKH tidak boleh berpangku tangan. Harus lebih memikirkan cara bagaimana menggraduasi mandiri KPM. Tugas utama teman-teman adalah menggraduasi KPM,” terang Pepen pada kegiatan rapat koordinasi teknis dan peningkatan kualitas SDM PKH di Cianjur, Rabu (5/8/2020).
Sebagai langkah jangka panjang, Pepen berpesan kepada para pendamping PKH agar memiliki rencana kerja yang jelas terkait dengan graduasi KPM. Ia meminta target itu disesuaikan dengan jumlah total KPM di daerah.
“Saya berharap setiap pendamping sudah menyusun rencana kerja dari sekarang untuk target graduasi. Misalnya dari 540 KPM, hitung berapa 10 persen dari angka itu. Saya optimistis teman-teman pendamping Cianjur bisa,” ujarnya.
Salah seorang KPM PKH di Kabupaten Cianjur dengan sukarela mengundurkan diri dari kepesertaan KPM PKH adalah Yati Sumiyati. Perempuan paruh baya berusia 52 tahun itu akhirnya memilih mengundurkan diri secara sukarela dari kepesertaan PKH karena memiliki usaha sendiri yakni pembuatan abon yang hasilnya ternyata bisa memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.