SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Banjir bandang bersamaan hujan deras, Senin (21/9/2020) petang di Kabupaten Sukabumi tak hanya menerjang Kecamatan Cicurug. Terdapat beberapa kecamatan lain yang terdampak banjir bandang. Setidaknya terdapat 12 desa di 3 kecamatan yang terdampak banjir bandang.
“Kami akan melakukan kajian bersama Polres Sukabumi sebagai bahan evaluasi penyebab terjadinya banjir. Kalau melihat curah hujan, tidak begitu tinggi. Kemungkinan ada penyumbatan di aliran sungai. Kejadian ini menjadi perhatian kita bersama,” kata Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, di sela peninjauan ke lokasi bencana, Selasa (22/9/2020).
Bencana banjir bandang terparah dialami warga Kampung Nyangkowek Desa Mekarsari dan Kampung Cibuntu Desa Pasawahan Kecamatan Cicurug. Banjir bandang terjadi sekitar pukul 17.00 WIB diakibatkan intensitas curah hujan tinggi dan penyumbatan sungai oleh sampah, sehingga air Sungai Citarik-Cipeuncit meluap mencapai ketinggian kurang lebih 5-6 meter.
Marwan menuturkan banyak penyebab terjadinya banjir bandang di Kecamatan Cicurug. Mulai dari pembangunan rumah di bantaran sungai, membuang sampah dan bahan material ke aliran sungai, serta adanya penyempitan aliran air hingga terjadi luapan.
“Dorongan air sangat kuat hingga mobil saja terbawa. Kami menerima laporan, hari ini ada 3 korban yang sudah ditemukan,” terangnya.
Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Maman Sulaeman, menyebutkan penanganan banjir bandang ini melibatkan 500 tenaga relawan dari unsur TNI/Polri, BPBD, Basarnas, dan potensi SAR lainnya. Mereka sudah berada di lokasi bencana dan melakukan pencarian terhadap korban banjir bandang.