SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO - Kabupaten Sukabumi merupakan satu di antara daerah yang setiap tahun relatif cukup banyak mengirimkan pekerja migran ke luar negeri. Utamanya pekerja migran sektor nonformal. Pemkab Sukabumi pun menaruh perhatian ekstra karena tak sedikit pekerja migran yang bermasalah saat bekerja di luar negeri. Tak hanya pekerja migran yang berangkat secara legal, tapi juga yang ilegal. "Masalah pekerja migran harus jadi perhatian kita bersama. Berbagai kendala dan tantangan terhadap para pekerja migran harus dicari solusinya," kata Pjs Bupati Sukabumi Raden Gani Muhamad saat menerima pengurus Serikat Pekerja Migran Indonesia di Pendopo Sukabumi, Selasa (3/11/2020). Bagi Pemkab Sukabumi, kata Gani, pekerja migran merupakan pahlawan devisa. Sehingga, keberadaan mereka harus ikut dilindungi pemerintah atau negara. "Nah, untuk meminimalkan adanya pekerja migran yang berangkat secara ilegal, tentu butuh sosialisasi yang maksimal. Sehingga mereka bisa mengurusi keberangkatannya secara legal. Jadi nanti mereka terlindungi dari sisi hukum," tuturnya. Perlu sinergitas dan koordinasi kuat antara pemerintah dan para pemangku kebijakan berkompeten. "Kalau ada masalah dengan pekerja migran, kami selalu berkoordinasi dengan perangkat daerah teknis saat membantu penanganan masalah," kata Ketua Serikat Pekerja Migran Indonesia, Jejen Nurjanah. Sejauh ini koordinasi terjalin dengan baik. Sehingga penanganannya pun bisa dituntaskan. "Memang butuh sosialisasi kepada masyarakat yang berniat jadi pekerja migran. Mereka harus menempuh berbagai prosedur formal sehingga kalau ada masalah tidak akan kesulitan," pungkasnya. (adv) Kontributor: RidwanEditor: Raditya